Daftar Isi
- Pendahuluan
- Mulai Dari Framework Populer
- Belajar Langsung Dari Dokumentasi Resmi
- Belajar Dasarnya Sembari Menggunakan Framework
- Penutup
Pendahuluan
Beberapa mungkin menyadari saya pernah membuat blog perihal pentingnya fundamental di https://yehezgun.com/articles/why-fundamental-matters. Saya menyadari ternyata saya perlu menambahkan beberapa pon terkait ini. Akan saya jelaskan dari perspektif saya sebagai front-end engineer.
Mungkin kalian sering mendengar pernyataan, “Belajar dari dasar dulu sebelum terjun ke framework”. Menurut saya, itu benar. Idealnya, memang sebaiknya belajar yang dasar-dasar dulu sebelum masuk ke topik yang lebih dalam, sehingga sudah ada pemahaman yang lebih solid.
Nah sekarang bagaimana kasusnya kalau butuh pekerjaan atau penghasilan? (urgent)
Belajar dari 0 pastinya sangat memakan waktu yang cukup lama sementara anda butuh penghasilan segera untuk sehari-hari. Saya pernah menemui kasus di sekitaran teman saya dan melihat-lihat di Twitter, cukup banyak cerita dari mereka yang langsung terjun ke framework dan belajar dasar-dasarnya sembari menggunakannya. Metode ini biasa dikenal sebagai Top Down Learning Approach.
Saya pribadi pernah menerapkan ini sebenarnya ketika resign dari pekerjaan sebelumnya di software house pada 2021. Saat itu, saya hanya punya sekitar 3 bulan lebih sebelum kontrak saya habis dan tidak ada rencana untuk memperpanjang. Jadi saya putuskan untuk belajar tech stack baru secara cepat sehingga bisa mendapat pekerjaan baru.
Mungkin ini agak bias, tapi saya harap semoga blog ini bisa memberikan pandangan baru mengenai bagaimana belajar hal baru dengan Top Down Learning Approach. Kurang lebih inilah yang saya pelajari.
Mulai Dari Framework Populer
Kenapa memulai dari framework yang populer itu direkomendasikan?
Sederhananya, semakin banyak penggunanya, semakin besar dukungan komunitasnya. Anda bisa dengan mudah menemukan orang-orang yang berdiskusi dan saling memberikan bantuan terhadap suatu masalah yang dihadapi di forum seperti Twitter atau Stack Overflow. Dengan kata lain, ini adalah kabar baik karena ketika sedang troubleshooting, anda lebih mudah dan cepat menemukan solusinya.
Di konteks ini, anda bisa memilih React atau Vue sebagai framework pertama yang dipelajari. Dari sisi lapangan pekerjaan, terutama di Indonesia, tech stack ini cukup menjanjikan.
Dalam pengalaman pribadi, saya sempat pelajari baik React dan Vue dalam kurun setahun setelah pulang kerja. Bisa dikatakan, sangat worth it. Ketika troubleshooting, sangat banyak opsi jawaban yang bisa dijadikan referensi untuk menyelesaikan masalah yang dihadapi ketika koding. Dan hal inilah juga yang membantu saya akhirnya bisa mendapatkan pekerjaan baru di awal 2022 lalu.
Belajar Langsung Dari Dokumentasi Resmi
Kenapa bukan tutorial?
Saya tidak berkata tutorial itu jelek. Justru tutorial dari blog dan video sangat membantu saya juga dalam proses belajar. Tapi kalau disadari, si pembuat tutorial sebenarnya juga menggunakan dokumentasi resmi ketika membuat tutorial. Ini cukup memvalidasi bahwa dokumentasi sepatutnya dijadikan referensi utama.
Membaca dokumentasi resmi, itu berarti anda belajar langsung dari pembuat atau kontributor framework terkait. Anda bisa juga belajar penggunaan framework yang digunakan berdasarkan perspektif mereka. Inilah yang membantu anda dalam menggunakan framework pilihan anda secara benar.
Contohnya, kalau anda menggunakan React, sangat direkomendasikan untuk belajar langsung dari dokumentasi resminya di https://react.dev/learn. Penjelasannya sangat lengkap terkait konsep-konsep yang ada di React. Saya jamin anda belajar banyak dari sini.
Jika anda masih pemula, saya mengerti ketika baca dokumentasi resmi terasa membingungkan karena banyak penjelasan yang menggunakan bahasa yang teknis. Saya juga pernah mengalami itu. Untuk kasus ini, saya belajar dari tutorial seperti Web Programming UNPAS untuk membantu saya memahami topik-topik dasar seperti CSS, JS, dan HTML. Ini sangat membantu karena pak Sandhika Galih menjelaskannya dalam bahasa Indonesia dan penjelasannya mudah dimengerti 😄.
Satu hal juga yang saya pelajari, pak Sandhika Galih yang membuat channel Youtube Web Programming UNPAS juga menggunakan dokumentasi resmis seperti MDN Web Docs and Tailwind CSS official site sebagai referensi utama. Inilah yang juga membuat saya terdorong untuk belajar lebih detail lewat dokumentasi terkait karena banyak informasi yang lebih detail di sana.
Belajar Dasarnya Sembari Menggunakan Framework
Izinkan saya membagikan pengalaman saya terkait ini.
Pada November 2021, kontrak kerja saya di tempat kerja sebelumnya berakhir. Sekitar hampir 4 bulan sebelumnya saya sudah menyadari itu. Awalnya, saya pikir harus belajar ulang dari nol untuk mendapatkan pekerjaan baru. Tetapi saya sadar saya hanya punya 4 bulan kurang sebelum kontrak saya habis dan tidak ada rencana untuk perpanjang.
Beruntungnya ada seorang teman lama, teman kuliah sewaktu S1 dulu menawarkan proyek freelance kepada saya. Proyeknya itu menggunakan React JS dan saat itu saya belum ada pengalaman sama sekali dengan React. Jadi sebelum proyek dimulai, saya memfamiliarkan diri saya dengan konsep-konsep React dan mencoba tutorial dari Youtube.
Ketika mengerjakan proyek tersebut, saya menyadari bahwa untuk mengerti React, mau tidak mau harus belajar dasar-dasar Javascript lagi. Cukup menantang bagi saya karena saya terbiasa menggunakan Angular di tempat sebelumnya dan harus berganti ke React yang memiliki approach sangat berbeda.
Syukurlah teman saya ini sangat suportif ketika melakukan code review. Jadi saya bisa pelajari hasil evaluasi kodingan saya dan belajar dari referensi yang ia kutip. Setiap harinya saya mencoba dan mendorong diri saya untuk belajar lagi konsep-konsep JS.
Pengalaman ini merupakan yang berkesan dalam hidup saya karena banyak hal yang saya pelajari dari proyek ini. Dari domain proyek baru, framework baru, dan belajar kembali dasar-dasar CSS dan JS yang sebenarnya saya cukup bergumul juga mengenai ini. Dan inilah saya sekarang, bekerja di tech hospitality startup dan menggunakan React & Vue berkat proyek ini.
Jadi singkatnya mengenai poin ini, saya langsung terjun ke React sekalipun kemampuan Javascript saya masih kurang. Tapi sambil jalan, saya juga belajar dasar-dasar JS sembari menggunakan React dan mengerjakan proyek real. Beruntungnya, saya punya seorang teman yang suportif dan membantu saya dalam proses pengerjaannya. Anda bisa mengunjungi profil website-nya di sznm.dev, saya belajar banyak dari dia sampai sekarang.
Penutup
Benar fundamental itu penting, tapi tidak selamanya kita harus memulai dari sana. Kita juga bisa langsung terjun ke framework atau tool dan pelajari dasar-dasarnya sembari berjalan. Dengan kata lain, kita bisa memulai atau kembali ke dasar ketika membutuhkannya.
Kesimpulannya, dengan Top Down Learning Approach, ini bisa jadi metode belajar alternatif ketika harus belajar tech stack baru dengan cepat. Mulai dari framework populer dan pelajari dari dokumentasi resminya, itu akan sangat membantu anda belajar lebih efisien. Belajar fundamental sembari menggunakan framework dapat membantu anda mendapatkan pengalaman praktis secara cepat. Tapi perlu diingat, setiap orang bisa mendapatkan pengalaman berbeda, jadi tidak perlu khawatir dan terburu-buru. Bereksperimenlah sebanyak mungkin sampai anda menemukan metode yang paling cocok.
Terima kasih telah menyempatkan membaca.